Archive for December 2016

Materi Bubut Dasar Kompleks

Sunday, 11 December 2016
Posted by Saa
Tag :
Untuk Versi lengkap beserta dengan gambarnya silahkan download di link berikut : Bubut.doc


1.    MEMBUBUT  UMUM

Cara kerja                                    : dengan pengambilan tatal.
Gerakan utama                            : berbentuk lingkaran (gerakkan putar).
Gerakan penyetelan                    : lurus dalam 2 arah.


 
 











Gambar gerakan benda kerja dan tool  pada  mesin bubut

Tool yang dipakai adalah : pahat bubut Pada pekerjaan bubut, perkakas yang berbentuk baji/pahat dan berfungsi memotong bergerak sepanjang bidang pemakanan  pada benda-kerja yang berputar, akan menghasilkan tatal. Proses pembubutan tergantung dari faktor-faktor : mesin bubut, pahat bubut, bahan yang dibubut

2.    SUSUNAN  MESIN  BUBUT

Bagian dari mesin bubut dapat dilihat dari gambar di bawah ini dan nama bagianya.

1.             Tuas pengendalian kecepatan putaran.
2.             Tuas pengatur tebal sayatan dan penguliran.
3.             Tuas pengatur tebal sayatan dan penguliran.
4.             Tuas pengatur kecepatan tinggi dan rendah pada kotak kecepatan untuk tebal sayatan dan penguliran bila mesin bekerja pada putaran rendah.
5.             Tuas pengatur tebal sayatan dan kisar ulir serta pembalik aras putaran poros-transmisi dan batang ulir pembawa.
6.             Tuas kecepatan kepala tetap (putaran- putaran tinggi atau rendah)a
7.             Pen pengaman pada selongsong sambungan.
8.             Roda tangan untuk gerakan arah memanjang sadela
9.             tuas untuk menjalankan gerakan otomatis arah memanjang dan arah melintang.
10.          Sekrup pengunci luncurana.
11.          Roda tangan penggerak luncuran melintanga.
12.          Tuas pengunci rumah pahat persegia.
13.          tuas pengunci kedudukan sadela.
14.          Roda tangan penggerak luncurana.
15.          Tuas penggerak mur belah pada batang ulir pembawa utnuk penguliran.
16.          Tuas untuk mematikan,mengubah putaran, memilih kecepatan putaran.
17.          Tuas pengunci kepala lepas.
18.          Penunjuk micrometer gerakan laras senter pada kepala lepas.
19.          Roda tangan penggerak poros senter kepala lepas.
20.          Sekrup pengunci kedudukan kepala lepas.
21.          Tuas pengunci kedudukan senter kepala lepas.
22.          Kunci untuk baut pengunci pada rumah pahat bubut.
23.          Alat penunjuk untuk penguliran.
24.                Penunjuk jarak gerakan sadel pada arah memanjang .
25 - 26      Saklar utama (Main switch).
27 - 28      Saklar motor pompa cairan pendingin (tombol).
29             Pedal rem.

Tutup dan Plat Penutup

A               Tutup jalan masuk ke baut penyetel dan baut agker.
B               Tutup kotak komponen kelistrikan.
C              Tutup jalan masuk ke saklar pengubah putaan motor.
D              Tutup rumah suusnan roda gigi.
E               Laci tempat kunci-kunci.
F               Tutup kepala  lepas.
G              Box penampungan gram/tatal dan cairan pendingin.
H              Tutup jalan masuk ke baut penyetel dan baut angker.
I                Tutup jalan maasuk ke pompa cairan pendingin dan juga baut penyetel angker.
J               Kotak perkakas.


 
 








































2.1  Kepala tetap
Pada kepala tetap dipasang “spindel kerja”. Ini merupakan bantalan pada kedua sisinya dan dibuat seperti poros berongga. Hal ini memungkinkan juga dimasukkan benda berbentuk batang. Pada bagian depan poros kerja didalamnya terdapat tirus perkakas untuk memegang senter mesin bubut. Disamping itu poros kerja berfungsi untuk memegang macam-macam alat jepit.  Kepala tetap menampung juga roda gigi pengatur kecepatan dan roda gigi pengatur arah pemakanan (roda gigi pembalik).
Pemegang alat penjepit





 


 

 










Ulir runcing yang kuat                                                            
Tirus curam dengan mur beralur





 


 

 










Pemegang model Camlock   
Pengencangan piringan sistem bayonet dengan tirus pendek


2.2  Eretan perkakas
System gerakan pahat ada pada system ini.



 
 








Terdiri atas :
1)    eretan bangku                                                      4)  Eretan atas yang dapat berputar
2)    eretan melintang                                                  5)  Pemegang pahat
Eretan perkakas melakukan semua gerakan pemakanan yang perlu untuk pengerjaan.
Pemakanan :
Pemakanan ialah jarak dengan satuan mm, yang ditempuh oleh pahat bubut dalam satu putaran benda-kerja dalam arah memanjang atau melintang .Kotak kunci dihubungkan dengan kuat pada eretan perkakas

2.3   Kepala lepas


 
 












Dalam pembubutan antara 2 senter, kepala lepas berfungsi sebagai pemanjang ujung, dan untuk menempatkan /memegang perkakas (mata bor, mata remer dsb). Dapat bergeser pada arah memanjang di atas bangku mesin bubut dan dapat dijepit dengan kuat dengan tuas jepit (g) dan pelat jepit (k) pada setiap tempat kedudukan yang dikehendaki.
Kepala lepas terdiri atas :
·         bagian bawah (a)
·         bagian atas (b)
Bila membubut benda-kerja yang berbentuk silinder, senter-senter kepala tetap dan kepala lepas harus tepat “segaris”. Dalam mengatur mesin untuk membubut silinder  dan tirus, bagian atas sampai bagian bawah dapat digeser melintang terhadap sumbu putar (dengan sekerup (l). Pada bagian atas terdapat “pinole (C)”, yang dengan bantuan “roda tangan (h)” dan “spindel (e)” dapat degeser dalam arah memanjang. (gerakan pemakanan pada pemboran, peremeran dsb.)“Pucuk senter (d)” atau perkakas dipasang dalam pinole (c) dengan “tirus morse”. Bila membubut antara 2 senter pinole (c) dikencangkan dengan “tuas pengencang (f)”.

2.4   Penyangga-penyangga
Benda-kerja yang panjang dengan penampang kecil akan menyimpang dari sisi potong pahat bubut yang disebabkan oleh tekanan potong dan menimbulkan penyimpangan-penyimpangan yang mengakibatkan permukaan menjadi kasar dan benda-kerja menjadi tidak bulat. Yang lebih riskan adalah diameter yang berbeda sepanjang benda kerja. Hal ini dapat dihindarkan dengan penggunaan kepala penyangga.

Dibedakan atas :
 
 
a. Penyangga tetap                                         b. Penyangga jalan
















3.    PERALATAN UNTUK MENJEPIT BENDA-BENDA KERJA
Ada beberapa catatan pada saat menjepit benda-kerja ;
  1. Penjepitan jangan sampai merusak benda-kerja
  2. Panjang penjepitan terhadap benda-kerja, apakah harus ditahan senter atau tidak. Pada normal, bidang yang dijepit 1 x dia.

Fungsi alat penjepit :
·         Mencekam benda-kerja pada kedudukan yang benar terhadap spindel mesin
·           Menahan benda-kerja dari gaya pemotongan pahat, dan memutar benda kerja  agar terjadi proses penyayatan.

Dibedakan atas :
1.    menjepit antara 2 senter (between centers).
2.    menjepit pada cekam (chuck).
3.    menjepit pada kolet (collets).

3.1   Menjepit antara senter-senter
Pemakaian :
Pada benda-kerja yang panjang dan berbentuk poros bisa juga pipa. Benda-kerja dijepit antara ujung senter dari spindel kerja (senter mati) dan kepala lepas (senter  putar/hidup). Benda-kerja ikut terputar oleh jantung bubut (lathe dog) atau pembawa bagian muka (driving plate). Pemakanan pahat tidak boleh terlalu tebal, karena akan lepas dari penahan senter.



Lubang senter :
Lubang ini dibuat pada kedua ujung-ujung permukaannya. Besar dan bentuknya tergantung dari :
·         besarnya benda-kerja.
·         pengerjaan lebih lanjut benda-kerja (mengasah).
Pembuatan lubang senter umumnya dilakukan dengan mata bor senter.  Putaran pada mesin bubut sekitar 1000 rpm, apabila pada keadaan posisi normal.

Macam-macam lubang senter menurut DIN 332 :
Bentuk R dengan bidang kontak yang melengkung, tanpa perseng pengaman. Hal ini cocok untuk bubut antara dua senter yang tirus. Karena akan lebih fleksibel pada putaranya. Hal ini sangat cocok pembubutan tirus dengan menggeser kepala lepas. 


 
 







Lubang senter R 4 x 8,5 DIN 332

Bentuk A dengan bidang kotak lurus, tanpa perseng pengaman . Hal ini cocok untuk  benda yang ditahan  lurus oleh kepala lepas.


 
 








Lubang senter A 4 x 8,5 DIN 332




Lubang senter dengan perseng pengaman :
Di gunakan apabila lubang senter digunakan pada beberapa mesin dan jangan sampai rusak.

Senter Kepala Lepas :
·        
 
Senter pejal / mati/diam: senter ini nempel di spindle mesin. Untuk memasang ini maka kepala chuck harus dilepas.










·         Senter yang ikut berputar/hidup. Dipasang pada kepala lepas.


 
 










Senter piring untuk memegang ujung pipa.


 
 


















Benda-kerja ikut berputar karena terbawa oleh jantung bubut (lathe dog) :
Pada poros mesin bubut terdapat cakram pembawa (driving plate) dengan baut pembawa. Dengan ini kepala chuck harus terlepas.


 
 























Benda-kerja ikut berputar karena terbawa oleh pembawa bagian muka (driving face).
Ini contoh untuk pipa. Berputarnya benda-kerja terbawa oleh sejumlah baut-baut logam yang telah diperkakas, dan letaknya diatur sehingga berbentuk lingkaran.

3.2      Menjepit dengan cekam, chuck
Dilakukan pada benda-kerja yang pendek ; benda-kerja dikerjamesinkan dalam keadaan seolah-olah melayang.
Dibedakan atas :
·           Cekam 3 rahang - untuk benda-kerja bulat dan benda-kerja berbentuk segi-3, segi-6, segi-12. Chuck dari  cekam ini ada yang masuk dan system jepit keluar.  Untuk hal-hal khusus bisa juga dipakai soft chuck, yaitu chuck lunak yang dibubut sesuai dengan diameter benda kerja.


 
 













·           Cekam 4 rahang-untuk menjepit benda-kerja dengan bentuk yang cermat,  bulat,  segi-4,  atau  segi-8.
·          
 
Cekam bebas-untuk menjepit benda-kerja yang lebih besar, benda-kerja dengan bentuk yang tidak teratur.














3.3     Menjepit pada kolet (collets)
Penggunaan :
Untuk benda-kerja yang presisi,  tidak merusak kehalusan permukaan luar benda. Hal ini sangat bermanfaat untuk material yang lunak seperti Teflon dan aluminium. Benda berdiameter kecil sangat baik dijepit denga nkolet. Untuk masing-masing diameter diperlukan ukuran kolet yang berbeda.


 
 






Keterangan:
a.  Kollet                                                        d.  Bagian ulir penerik
b.  Pipa spindle mesin                                   e.  Roda penarik
c.  Pipa penarik kollet                                   f.  Benda-kerja








4.   PAHAT  BUBUT
Pahat adalah alat potong yang sangat penting dari proses pembubutan.  Syarat yang harus ada pada mesin bubut adalah:
a.    Bentuk dan sudut pahat harus sesuai dengan material yang akan dibubut.
b.    Dari material pahat itu sendiri harus mempunyai sifat:
§  Keras dan tahan pecah.                          
§  Liat  dan tidak mudah bengkok.
§  Tahan aus dalam waktu yang lama.
§  Tahan terhadap panas.


 
 
4.1   Sudut  pada  sisi  potong
(Alpa)      a   = sudut bebas benda kerja
(Beta)     b     = sudut baji
(Gamma)  g    = sudut bebas tatal
   a + b           = sudut potong




Pengaruh ketinggian pahat bubut terhadap sudut pada sisi potong :
a)    Pahat bubut di tengah benda-kerja (center):
·         menghasilkan sudut bebas dan sudut tatal normal.


 
 








b)    Pahat bubut lebih rendah dari titik tengah benda-kerja :
·         menghasilkan sudut bebas yang besar dan sudut tatal yang lebih kecil.


 
 










c)     Pahat bubut lebih tinggi dari titik tengah benda-kerja :
·         menghasilkan sudut bebas yang lebih kecil dan sudut tatal yang lebih besar.


 
 









4.2   Jenis-jenis pahat bubut
Pahat bubut yang umum dipakai:
a.  Rata kanan                b. Chamfer arah kanan            c. Bertingkat arah kanan








 

 

 


 









DIN 4971 – ISO 1                DIN 4972 – ISO 2                 DIN 4978 – ISO 3
d.  Alur lebar                     e. Siku 900                              f.  Rata melintang


 
 










DIN 4976 – ISO 4              DIN 4977 – ISO 5                DIN 4980 – ISO 6

    
g.  Alur dan potong            h. Profil tengah                      i. Pahat dalam tembus







 

 

 

 









DIN 4981 – ISO 7              DIN 4975                                DIN 4974 – ISO 9



 j.  Pahat dalam bertingkat       k. Pahat alur dalam            l. Pahat ulir dalam


 
 











m.  Pahat ulir luar                     n.  Pahat kopi                       o. Pahat profil sudut







 

 

 

 








Pemegang kelem untuk mata pahat logam keras :


 
 
 
Baut penyetel


Pemutus tatal



Mata pahat
                                                                                                 holder
Baut plat atas


 
 


Plat atas (penjepit insert)


Pemegang kelem dan mata pahat mempunyai macam-macam bentuk, sehingga memungkinkan pemecahan hampir semua persoalan kerja permesinan. Mata pahat memiliki antara 2 sampai 8 sisi potong utama. Apabila sudah tidak dapat digunakan maka mata pahat dibuang.
Keuntungannya :
·           penghematan waktu kerja dengan penggantian perkakas yang cepat
·           tidak perlu pekerjaan pengasahan yang mahal


4.3    Peralatan penjepit pahat bubut
Pada dasarnya dibagi menjadi 2 jenis :
·         Pemegang pahat ganda :
Dapat menampung sekaligus 4 pahat bubut. Kedudukan kerja pahat-pahat ini dapat tiap kali diputar 90° dengan cara memutar pemegang pahatnya.
·         Pemegang pahat cepat :
Dapat menjepit sekalian banyak pahat sama dengan jumlah pemegang pahatnya. Penggantian perkakas dilakukan dengan pemegang pahatnya. Tidak diperlukan ganjal untuk mengeset ketinggian pahat,tetapi dilkukan dengan memutar  baut penyetel ketinggian sampai ujung pahat tepat pada ujung senter.





 


 

 











4.3.1  Menjepit pahat bubut


 
 










Pahat bubut mendapat tekanan potong yang sangat tinggi pada waktu pengambilan tatal, berarti pahat bubut mendapat beban tekan.
Berdasarkan hal ini, pahat bubut harus dijepit kuat-kuat dan sependek mengkin. Ukuran ideal keluarnya pahat dari holdernya adalah 2 x tebal pahat.
Bila lengan tuas terlalu panjang, maka pahat akan melengkung dan berayun seperti pegas. Permukaan benda-kerja menjadi kasar dan bergelombang. Ukuran juga tidak tepat.




 
 







4.3.2  Menyetel ketinggian (tengah)
 
Pahat bubut harus disetel pada mesin bubut setinggi titik tengah (senter) benda-kerja. Pada pemegang pahat cepat ketinggiannya disetel dengan sekerup penyetelan; pada pemegang ganda dengan cara penyisipan pelat yang rata.







Kesalahan penjepitan :
 
Hal ini terjadi bila terlalu banyak pelat digunakan yang bagian depannya tidak dipotong rata, atau bila digunakan pelat yang melengkung.
























5.  BENTUK TATAL HASIL BUBUTAN      
Untuk pengerjaan dengan bubuthasil tatal yang di hasilkan akan berbeda dengan hasil dari pengerjaan frais. Untuk bubut hal ini sangat di pengaruhi dari
              1. Bentuk pahat dan susutnya            3. Kecepatan putar
              2. Tebal pemakanan                           4. Jenis material   
 
 
Jenis-jenis dari tatal adalah sbb:





 
1. Bentuk Pita                                               2. Bentuk tidak teratur 


 
 





3. Bentuk Spiral panjang                              4. Bentuk spiral pendek








 

 

 

 







5. Bentuk seperti obat nyamuk       6. Bentuk melingkar pendek              7. Serpihan kecil


Bentuk tatal yang panjang di hasil dari material aluminium dan jenis plastik.  Bentuk tatal serpihan dan kecil dari material besi tuang dan kuningan. Bentuk tatal yang  Melingkar atau spiral dari material mild steel dan stavak.












6.  KECEPATAN POTONG PADA PEMBUBUTAN

Agar bekerja secara ekonomis, perlu ditentukan kecepatan potong yang menguntungkan. Pemilihan kecepatan potong selain tergantung dari mesinnya juga tergantung dari :
·         bahan yang dikerjamesinkan (lunak, keras)
·         bahan perkakas (baja perkakas, logam keras)
·         urutan kerja (kasar, halus)
·         pendinginan
Kecepatan potong adalah jarak yang ditempuh oleh titik P, pada benda-kerja dengan garis tengah d dalam waktu 1 menit diukur dalam meter.
Besaran-besaran pokok adalah :
Vc = kecepatan potong dengan satuan m/men
n = putaran benda-kerja dengan satuan l/men
d = diameter benda-kerja dengan satuan mm
p = 3,14

6.1   Rumus untuk menghitung kecepatan potong


Dari rumus ini kita dapat menghitung baik garis tengah maupun jumlah putaran sesuai dengan  yang dikehendaki.















6.2     Diagram kecepatan potong


 
 



























Selesaikan diagram menurut contoh 1 (halaman berikut).
Contoh :
1)     v  = 25 m/min
      d   = 100mm
       n  =    ?
Jawab :


2)    v  =  80 m/min
n  =  600 rpm
d  =    ?
Jawab :
7.    KARTEL
Untuk membuat permukaan bagian yang diputar agar tidak licin (perkakas, pegangan pemutar ragum dan semacam itu), permukaan benda kerja dibuat kartel (bergerigi).  Menurut posisi gigi-gigi perkakas kartel, kartel dibagi sebagai berikut :

7.1 
 
 
Kartel dengan gigi-gigi yang sejajar poros (lurus)





Benda kerja
 


Perkakas
 

 










7.2  Kartel silang





 



 
















7.3     Kartel kanan-kiri
Untuk kartel kanan-kiri, umumnya digunakan pemegang yang dapat diayun dengan 2 buah roda bergigi yang sedang digunakan dan yang mempunyai arah gigi yang berlawanan. Pemegang roda dijepit pada pemegang perkakas dan dengan eretan melintang ditekankan terhadap benda kerja yang berputar. Rol-rol yang ikut serta berputar menekankan gerigi-geriginya terhadap benda-kerja dan memindahkan profil tersebut, pada permukaannya.
Garis tengah benda-kerja yang harus dikartel harus dibuat setengah jarak gigi lebih kecil. (misalnya :Æ = 29 mm; t = 1 mm; dibubut dengan ukuran Æ 28,5 mm). Pemakanan eretan bangku harus 2/3 sampai ¾ kali jarak gigi. (Misalnya : t = 1 mm, s = 0,7 mm).




7.4    Kartel Tangan
Kartel tangan di gunakan apabila diameter kecil (Maksimal sebesar diameter pembukanya). Lebih baik material bukan baja, karena keras. Bisa aluminium, kuningan atau lunak lainnya.
Keuntungannya yaitu lebih cepat, dalam seting dan proses. Caranya adalah :
1.    Menyetel tinggi  (hanya kira-kira).
2.    Kecepatan putar (RPM) sepsrti pada membuat ulir.
3.    Mengencangkan atau menekan kartel tersebut.
4.    Kecepatan antara 0,1 mm/putaran.
5.    Memberi air pendingin yang banyak.
6.    Menghidupkan mesin dan memutar baut penekan pada kartel ¼ putaran, atau menekan lebih kalau itu kartel jepit.
7.    Terus menambah kedalaman pemakanan.
8.    Mengecek apakah sudah membuat titik ujung (seperti prisma) yang bagus.
9.   
 
Menghilangkan pinggiran yang rusak.


 
 















Cara Pemasangan kartel mesin :
1.    Menjepit kartel pada toolpost (pemegang pahat).
2.    Menseting ketegak lurusan dari kartel (bisa ditempel pada chuck).
3.    Menseting tinggi dari kartel.
4.    Menempelkan katel pada benda kerja.
5.    Menjalankan mesin dan menggerakkan kartel dengan handle otomatis. (Putaran seperti ulir, pengalaman putaran 40 rpm, feeding 0,04 mm/put).
6.    Melihat apakah hasil sudah satu garis (silang bagus).
7.    Memberi air pendingin.
8.    Mengulangi lagi sampai berbentuk prisma (jangan di lepas kalau belum selesai).
9.    Kalau sudah, mundurkan kartel dan melepasnya.
Catatan; jangan melepas kartel kalau belum jadi benar, karena akan sulit untuk melepaskan lagi.







 


 




















































8.   PEMBUATAN ULIR PADA MESIN BUBUT

Ulir berfungsi untuk mengencangkan batang,sambungan dll. Ada dua macam bentuk ulir, yaitu:

a.       Metris (M) ; sudut ulir 600 dan pengukuran pitch dalam mm.
b.       Withwot ; sudut ulir 550 dan pengukuran pitch adalah jumlah puncak ulir per inchi.
 
Cara yang paling mudah dalam pembuatan ulir dilakukan dengan perkakas pembuat ulir (tap dan snei).
















Pada mesin bubut umumnya dibuat ulir dengan pahat ulir yang mempunyai profil ulir (ulir runcing, rata, trapesium, gigi gergaji atau bulat).
Cara pengasahan pahat ulir adalah menurut suatu mal asah.


 
 

















8.1. Cara pengerjaan ulir:
1.    Membubut pada diameter sesuai dengan ukuran ulir (sebaiknya diametrnya dikurangi 0,1-0,2 mm)
2.    Dibuat champer pada awal pengulliran (600). Sebesar 0,8-1  kali pitch.
3.    Merubah posisi handle untuk sesuai dengan pitchnya (kisar)
4.    Memiringkan posisi pahat, a/2 , misal sudut metris 600 berarti sudut kemiringan eretan pemegang pahat adalah 300.
5.    Menseting posisi ketegak lurusan pahat dengan mal setting ulir.
6.    Menjalankan mesin untuk awal pemakanan dan mengenolkan skala maju pada pahat  ( kedalaman ulir 0,6134´p).
7.    Kontrol dengan mal kontrol pitch, apakah sesuai dengan besar pitch pada gambar?
8.    Menambah kedalaman pemakanan dengan memutar skala maju (yang mereng 300 tadi). Untuk awal bisa 6 strip, dan untuk berikutnya diperkecil.
9.    Untuk mengembalikan posisi awal ; undurkan atau bebaskan pahat dari benda dan chuck diputar berlawanan arah. Eretan melintang di nolkan lagi.
10.   Mengecek dengan mur yang standart.
11.   (Membersihkan tajaman dengan kikir).
12.   Melepas dari chuck.
Catatan;
§  Untuk benda yang panjang sebaiknya di dukung dengan senter.
§  Tidak boleh membuat ulir dengan posisi membubut di antara dua senter.
§  Sebelum mengulir harus harus di kontrol apakah pasangan roda gigi                                                                                                                        sudah sesuai posisi pada mesin .
§  Putaran harus pelan.
§ 
 
Jangan melepas handle ulir kalau belum selesai.


 
 
















8.2   Table ulir dan lubang bor

Diameter      M2  M3  M4  M5  M6  M8  M10  M12  M14  M16  M18  M20  M22 M24
Pitch            0,4  0,45  0,7  0,8   1    1,25  1,5    1,75    2        2      2,5     2,5    2,5   2,5
Bor              1,6   2,5   3,3  4,2   5     6,8   8,5    10,2   12      14    15,5   17,5  19,5   21


8.3.  Ukuran terpenting suatu ulir



 
 









p          = kisar                                                             d3, D1 = diameter inti
h3, H1  = kedalaman ulir                                             d2, D2 = dameter sisi
d, D      = diameter luar                                                d          = sudut ulir

8.4.  Pembagian ulir
       U L I R

a.tujuan penggunaan






b. arah putaran





c. tingkat keuliran





d. profil








9.   MEMBUBUT TIRUS

Tirus adalah adanya perbedaan diameter pada benda kerja yang membentuk garis lurus dan segaris.


9.1.  Simbol-simbol pada tirus


 
 
l         = panjang tirus

D       = diameter besar

d        = diameter kecil
a        = sudut tirus
     = sudut keiringan pahat
1 : k   = perbandingan tirus
1 : 2k = kelandaian tirus
Sudut penyetelan  sama dengan setengah sudut tirus; perbandingan tirus 1 : k berarti bahwa bila panjang tirus 1, garis tengah tirus mengecil 1 mm.
Perbandingan tirus dihitung dari rumus :
Contoh 1 :
 
D  =  20 mm                                      
d   =  10 mm
l    =  50 mm
l : k  =  ?

 
Contoh 2 :
D   = 35 mm
d    = 16 mm
l     = 76 mm
l : k = ?
Hal ini berarti setiap perubahan panjang 4 mm, diameter berubah 1 mm.

9.2.     Cara kerja dalam pembuatan tirus
Tirus dibuat pada mesin bubut dengan 3 cara:
·         penyetelan eretan atas
·         dengan bantuan mistar pengarah
·         dengan penyetelan kepala lepas
9.2.1.    Dengan mengubah eretan atas
Kriteria :  a. Untuk benda yang sudut tirusnya besar.
b. Pnjang tirus sepanjang gerak eretan atas.
               


 
 



















Penggunaan :
Perubahan setelan eretan atas untuk mendapatkan sudut penyetelan dilakukan dengan menggunakan setelan derajat. sudut penyetelan  dihitung dengan menggunakan fungsi goniometri sebagai berikut :
Dari rumus ini kita dapatkan suatu hasil, yang menunjukkan suatu sudut yang dimilikinya. Sudut ini dapat dibaca dalam tabel tangens (lihat buku tabel). Atau dicari di kalkulator.
Contoh :
D  = 78,7 mm   l    = 170 mm  =
d   = 60 mm     
Jadi kalau membubut tirus seperti ini, maka pahatnya harus dimiringkan 308. Sehingga akan didapatkan diameter besar 78.7 mm dan diameter kecil 60 mm pada benda kerja sepanjang 170 mm.





9.2.2.    Membubut tirus dengan menggunakan mistar pengarah


 
 
















Dengan menggunakan mistar pengarah, tirus dibuat sampai sudut penyetelan maksimum 15°. Panjang tirus dibatasi oleh panjang misntar pengarah (kira-kira 500 mm). Mistar pengarah diubah untuk mendapatkan sudut penyetelan dan rel pengarah disambungkan dengan bangku mesin bubut secara tetap. Kemudian mur spindel melintang dimatikan dan eretan melintang dihubungkan dengan badan luncur mistar pengarah. Bila sekarang eretan bangku bergerak, maka eretan melintang menerima suatu gerakan paksa melalui mistar pengarah searah dengan selubung tirus.

9.2.3.    Membubut tirus dengan jalan mengubah kepala lepas

Kriteria :

o   Bisa untuk benda tirus yang panjang.

o   Tidak bisa untuk sudut tiraus yang besar. Perubahan setelan kepala lepas max 1/50 kali  panjang benda kerja. (Beban berat pada senternya, dan bisa lepas).
o   Perhitungan pergeseran kepala lepas dalam mm.
·           
 
Apabila tirusnya sepanjang benda-kerja, maka ukuran penyatelan kepala lepas sama dengan setengah selisih garis tengahnya.


 
 








                                               





Contoh :
 
D  = 50 mm
d   = 45 mm
VR = ?
Berarti kepala lepas harus digeser 2.5 mm menjauhi kita. Karena akan menghasilkan tirus yang pada ujung senter mengecil.

·         Pada tirus dengan sambungan, kepala lepas disetel sedemikian rupa, seolah-olah tirus meliputi seluruh panjang benda-kerja. Penyetelan kepala lepas menjadi besar dengan perbandingan seluruh panjang benda-kerja L dibanding panjang tirus sebenarnya l.


 






















Contoh :
 
L   = 1400 mm
l     =   800 mm
D   =     50 mm
d    =     45 mm
 
VR =   ?
l : k  =  ?





KERJA BUBUT
MENGASAH PAHAT


MENGASAH PAHAT PENGASARAN (ROUGHING)


Tujuan Instruksional Khusus :
Setelah melaksanakan praktek petatar harus dapat :
§  Mengetahui sudut-sudut yang ada pada pahat pengasaran.
§  Mengasah pahat pengasaran.

Benda Kerja  :
§  Bahan       : HSS  ½” x ½” x 4”
§  Gambar    : Lihat halaman 6
§  Waktu       : 4 (empat) jam

Alat - alat        :
§  Mesin gerinda asah pahat.
§  Bevel protector.
§  Kacamata bening.
§  Dresser (bila diperlukan).

Keselamatan kerja  :
·         Gunakan kacamata bening sewaktu menggerinda
·         Pada saat menggerinda, jangan menekan pahat terlalu kuat
·         Pahat secara berkala dicelupkan kedalam air pendingin, jangan sampai pahat berwarna biru/kuning menyala.

Langkah kerja :
·         Asah bidang bebas untuk membentuk sisi potong utama.
·         Asah bidang bebas ujung / muka untuk membentuk sisi potong muka.
·         Asah bidang pembuat tatal.

Cara kerja / petunjuk :
Pemberian notasi, nama-nama bidang, sisi dan sudut pada pahat bubut rata pengasaran.


Keterangan :
Ag          = Bidang pembuang tatal
Aa         = bidang bebas
Aa¢        = Bidang bebas ujung / muka
S           = Sisi potong utama
S¢          = Sisi potong ujung / muka









 
 
































Keterangan :
d         = Sudut bebas                               d   = Sudut potong      
a¢   = Sudut ujung / muka                   c   = Sudut potong sisi utama
b         = Sudut baji                                   k¢   = Sudut sisi potong ujung / muka
g   = Sudut pembuang tatal                 R    = Radius ujung pahat      
Berikut ini adalah tabel sudut potong untuk pahat HSS dan pahat Cemented Carbide

High - speed Steel
Material
Cemented carbide
a°
b°
g°
a°
b°
g°
8
8
8
8
8
8
8
8
12
12
8
12
12
--
68
72
68
72
72
82
64
82
48
64
76
64
68
--
14
10
14
10
10
0
18
0
30
14
6
14
10
--

baja murni s/d 70 kg/mm2
besi tuang s/d 50 kg/mm2
baja campuran s/d 85 kg/mm2
baja campuran s/d 100 kg/mm2
besi tuang yang dapat dikeraskan
baja tuang
tembaga
kuningan, kuningan merah, bronze tuang
aluminium murni
aluminium tuang dan plastik tuang
magnesium campuran
novotext, bakelite
karet, kertas
porselin
5
5
5
5
5
5
8
5
12
12
5
12
12
5
75
79
75
66
75
85
64
79
48
60
79
64
68
85
10
6
10
8
10
0
18
6
30
18
6
14
10
0


Tanda-tanda kerusakan pahat :
1.    Visual
·         Pendingin berasap.
·         Bidang bekas sayatan pada benda kerja menjadi kasar.
·         Tatal mulai berasap.
·         Tatal menjadi kasar.
·         Tatal berwarna biru.
·         Meter beban motor naik / beban bertambah.
·         Gerakan secara manual terasa bergetar.








2.    Bunyi
·           Suara pemotongan berubah, kadang-kadang bergemuruh atau seperti deru getaran.

 
Posisi pengasahan :
Mesin gerinda asah banyak jenisnya, ada yang dilengkapi dengan tumpuan yang dapat diatur sudah kemiringannya seperti gambar disamping.




 
 
Untuk tumpuan tegak lurus dengan batu gerinda dapat kita atur posisi pengasahan seperti gambar disamping.











 


 


 

 






















KERJA BUBUT
MENGASAH PAHAT ULIR


 


MENGASAH PAHAT ULIR SEGITIGA METRIK


Tujuan Intruksional Khusus :
Setelah melaksanakan praktek diharap petatar dapat :
  • mengasah pahat ulir segitiga metrik dengan baik dan benar
Benda kerja :
  • Bahan  :HSS    ½” x ½” x 4”
Waktu             :
  • ( empat ) jam.
Alat - alat        :
  • Mesin gerinda asah pahat.
  • Bevel protactor.
  • Kacamata bening.
  • Dresser (bila diperlukan).
Keselamatan kerja
  • Gunakan kacamata bening sewaktu menggerinda
  • Pada saat menggerinda, jangan menekan pahat terlalu kuat
  • Pahat secara berkala dicelupkan kedalam air pendingin, jangan sampai pahat berwarna biru / kuning menyala.
Langkah kerja  :
  • Asah bidang bebas untuk membentuk sisi potong utama.
  • Asah bidang bebas ujung / muka untuk membentuk sisi potong muka.
  •  
    Asah bidang pembuang tatal.










 


 
 









KERJA  BUBUT
PEMBUBUTAN  RATA  LUAR


 
BUBUT  BERTINGKAT



Tujuan Pelajaran :
Setelah mengikuti pelatihan ini, petatar harus dapat :
§  Membubut bertingkat dengan toleransi 0,05 mm.

Benda Kerja :
§  Gambar    : Lihat halaman 4.
§  Bahan       : ST 37 Æ 22mm x 142 mm.

Waktu             :
§  ( delapan ) jam.

Alat - alat        :
§  Mesin bubut dan perlengkapannya
§  Pahat bubut rata
§  Jangka sorong

Langkah Kerja :
·         Bubut permukaan ujung benda
·         Bubut Æ 20 mm sepanjang 75 mm
·         Bubut kedua permukaan ujung benda hingga panjang benda menjadi 140 mm

Cara Kerja :
Untuk membubut rata yang efektif harus di bubut dari diameter yang terbesar kemudian diameter yang lebih kecil. Sudut benda yang tidak ada perintah di punggul dalam gambar harus di pinggul sebesar ± 0,2 x 45° untuk menghilangkan sisi yang tajam. Kalau pemakanan tebal maka putaran dan feeding harus diperkecil.

Keselamatan Kerja :
1.      Pergunakan kacamata bening untuk melindungi mata dari tatal yang terlempar.
2.      Pilihlah putaran spindel yang sesuai dengan diameter benda.
3.      Pergunakan air pendingin ( coolen ) sewaktu membubut.

Petunjuk :

Betul
 
Salah
 
Salah
 
Pemasangan pahat harus setinggi senter














 



 

 








 


















Pembubutan benda yang panajng harus didukung dengan senter kepala lepas.


 
 













Jika benda yang dibubut panjang dan diameter kecil maka harus ditambah dengan penyangga.


 



















KERJA BUBUT
PENGKARTELAN
 


PENGKARTELAN

Tujuan Pelajaran :
Setelah mengikuti latihan ini petatar dapat :
§  Membuat kartel dengan baik dan benar
§  Bisa mensetting dan mengatur  putaran dan feeding yang tepat

Benda Kerja  :
§  Bahan       :  0 22 panjang 140. (Sesudah dibubut rata)
§  Gambar    :  Kartel magnet.

Waktu             :
§  ( tiga ) jam

Alat - alat        :
§  Mesin bubut dengan kelengkapannya
§  Kartel mesin

Langkah Kerja
§  Pasang pengkartel pada tool post. Setting tinggi tengahnya pas pada senter.
§  Sentuhlah roda-roda kartel ke bagian benda kerja yang akan dikartel.
§  Jalankan eretan dengaan otomatis, jika hasilnya kurang dalam tambahkan pemakanan pada saat spindel mesin berputar.
§  Lumasi benda dengan cairan (dromus, minyak tanah, oli).
§  Jika hasilnya tajam bubut tipis permukaan hasil kartel. Jangan dilepas kalau belum selesai.
§  Bersihkan tatal yang melekat pada permukaan hasil kartel dengan sikat baja.

Cara Kerja :
Jika bagian yang akan dikartel tidak terlalu panjang eretan cukup digerakkan dengan tangan. Pelumasan dengan minyak tanah perlu untuk membersihkan serpihan halus yang tercukil sebaiknya jangan terlalu banyak mengulangi perkartelan karena hasilnya akan jelek.


Keselamatan Kerja :

1.    Pilih putaran spindel mesin yang rendah.
2.    Penekanan kartel tidak boleh terlalu kuat.
3.    Jangan membersihkan benda kerja dengan kuas saat benda berputar.

Petunjuk :
Bidang atau permukaan dari perkakas seperti baut, mur dan sebagainya sering kali dikartel untuk mendapatkan permukaan yang tidak licin.

 
 































a) gerigi satu baris, b) gerigi silang, c) gerigi jaringan, miring saling bersilang, d) pemegang dengan dua roda, e) pemegang dengan satu roda, f) perkakas penggerigi dengan tiga roda untuk dijepitkan pada kepala bebas guna penggerigian pendek.








UJI PARALELITAS MESIN BUBUT

Untuk praktek dari mesin bubut ini sebaiknya diuji kepresisian dari mesin yang akan di gunakan. Pengujian yang sederhana adalah dengan melihat kelurusan antara chuck dan sente penahan. Hal ini sangat penting karena akan berpengaruh terhadap kesilindrisan benda hasil bubutan.

1.    Uji Paralelitas
Caranya :
a.    Memasang senter penahan ( kepala lepas).
b.    Memasang senter kepala mati(sebelumnya meleoas chuck).
c.    Memasang benda uji yang telah di gerinda (test bar) di antara dua senter.
d.    Memasang dial indicator dan mengepaskan ujung penanya pada benda uji.
e.    Menggerakkan dari tepi ke tepi lainnya, penyimpangan yang di perbolehkan                  max 0,02 per 100 mm panjang.
 











   
  

Pembacaan indicator maksimum 0,01 per 10 mm panjang.


2.    Uji Kelurusan Chuck
Caranya :
a.    Memasang chuck rahang 3 atau rahang 4
b.    Memasang test bar, penjepitan dengan panjang 1 x diameter benda uji. Pada saat penjepitan benda uji harus ditahan dengan senter, kalau sudah dijepit maka senter  dimundurkan.
c.    Memasang dial indicator dan mengepaskan pena pada benda uji.
d.    Menggeser dial indicator dari tepi chuck ke ujung benda kerja.
e.    Penyimpangan maksimal 0.05 mm sepanjang 100 mm panjang.



 
 


















DATA  UNTUK MEMBUBUT

Bahan
Nama
N/mm2
m/min

St 37
St 50 – St 60
St 70
9 S Mn Pb 28 k
Ck 15
14 Ni Cr 14 (ECN 35)
Ck 45
34 Cr Ni Mo 6 (VCN 45)
x 12 Cr Mo So 17 (Antinit)
C 110 W 1
100 Mn Cr W 4
x 205 Cr W Mo V 12 1
GG 20
GG 30
GS 45
GTS 35
GTW 45
Cu Zn 40 Pb 3
G-Cu Sn 12
Cu ETP
Al 99,99
Al Mg Si 1
G Al Si 12
Mg Mn 2
Kunstoff
Hartpapier

Mildsteel
Baja keras
Baja perkakas
Baja automatis
Carbon steel
VEL, KNC
Baja dikeraskan
VCN
Stainless

Amutit S
Hochleg, Werkzeughstahl
Besi tuang
Besi tuang
Besi tuang


Kuningan
Perunggu
Tembaga
Allumunium dural
Anti corodal
Allumunium tuang
Magnesia tuang
Plastic
Kertas keras/hardboard


370-450
500-600
700-850
470-720
500-700
900-1200
600-900
800-1300
700-850
550-650
650-750
700-850
200
300
450
350
450
370-600
-
-
70-180
100-420
170-250
200


30-42
25-35
18-25
35-45
25-35
15-22
22-30
18-25
20-30
15-20
12-16
10-14
18-25
15-20
12-22
18-25
18-25
50-70
20-40
30-60
250-350
150-200
40-100
300-450
100-400
30-80








Untuk Versi lengkap beserta dengan gambarnya silahkan download di link berikut : Bubut.doc
Welcome to My Blog

About Me

About

Facebook Bayu saffarda

Total Pageviews

- Copyright © SanNgudal21 -Robotic Notes- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -